KODRAT
Dalam KBBI online, kata kodrat memiliki 3 arti, pertama kata kodrat diartikan dengan kekuasaan (Tuhan), artinya kodrat merupakan ketetapan Tuhan pada manusia yang tidak bisa dilawan atau disangkal. Kedua, kodrat dikaitkan dengan hukum alam. Terakhir, kodrat didefinisikan sebagai sifat bawaan.
Yang menarik adalah definisi
kodrat yang merupakan kekuasaan Tuhan. Karena membawa Tuhan, semua hukum agama,
atau apapun yang berkaitan dengan agama kemudian disebut kodrat.
Misalnya, kodrat laki-laki
adalah menafkahi keluarga, dan perempuan kodratnya sekadar urusan dapur, sumur dan kasur. Mengasuh anak
adalah juga kodrat perempuan. Kolot ah, nyatanya banyak perempuan yang bekerja.
Perempuan memang bisa bekerja, tetapi itu artinya dia hanya bekerja, tidak
menafkahi. Yang menaskahi itu cuma laki-laki. Misalkan seorang suami bekerja
dengan gaji 2 juta perbulan, uang itu digunakan untuk keperluan sehari-hari,
itu disebut menafkahi. Lalu istri dari suami tersebut juga bekerja, gajinya
sama persis 2 juta. Uangnya digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak. Itu
tidak disebut menafkahi, hanya disebut bekerja untuk biaya sekolah. Mengapa? Ya
karena kodrat perempuan bukan menafkahi. Bagaimana jika si suami tidak bekerja,
katakanlah karena sakit? Perempuan yang banting tulang untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, termasuk biaya pengobatan suami yang dicintainya bisakah disebut menyalahi
kodrat?
Anehkan? Jangan-jangan definisi
kodrat tidak seperti itu. Kekeuasaan Tuhan artinya adalah sesuatu ketetapan tak
terbantahkan, yakni sesuatu yang sifatnya biologis. Hanya perempuan yang
memiliki rahim, artinya hanya perempuan yang bisa hamil. Itulah kodrat.
Demikian hanya laki-laki yang bisa membuahi. Hari ini, sudah ada tehknologi
yang memungkinkan proses pembuahan tanpa melalu hubungan seksual genital. Namun,
bagaimanapun juga, sel sperma tetap diambil dari laki-laki, sel telur berasal
dari perempuan, dan janin tetap harus tumbuh di dalam rahim. Lalu apakah
perempuan harus hamil? Ya ga juga. Perempuan diberi rahim untuk mengandung, dipakai
atau tidak ya suka-suka perempuan. Sesuatu yang sudah diberikan, kan menjadi
hak milik penerima. Dia bebas memakai atau tidak. Yang seperti itu tidak bisa
disebut melanggar kodrat. Kok bisa? Selain diberi rahim, perempuan sebagai
manusia juga di beri akal budi, nurani, dan kehendak bebas. Perempuan bebas
menentukan pilihan hidupnya. Atas pertimbangan tertentu, sah-sah saja perempuan
memutuskan untuk tidak menikah, atau menolak hamil. Kehendak bebas adalah anugerah
dari Tuhan, tap perlulah kita ikut campur urusan orang lain terhadap pilihan
hidupnya. Selama pilihan itu tidak merugikan atau melanggar hak orang lain,
serta tidak melanggar hukum
Nah sekarang, apakah
homoseksual menyalahi kodrat? Kalau itu sih, sudah pasti iya. Tuhan hanya
menciptakan Adam dan Hawa. Bukan Adam dan Bambang, atau Hawa dan Stela. Dalam
kitab kejadian juga jelas tertulis, beranak cuculah, bertambah banyak, dan penuhilah bumi. Perintah semacam
itu, juga diberikan pada binatang. Jadi jelas, bahwa segala mahkluk diciptakan
secara biner,laki-laki dan perempuan-jantan dan betina, dengan tujuan
reproduksi. Semua itu demi keberlangsungan spesies
Masuk akal sih, cuma ternyata banyak
binatang juga menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan. Homoseksulitas juga
ditemukan pada binatang. Begini, binatang adalah mahkluk hidup yang digerakan
oleh naluri. Mereka tidak punya akal budi seperti manusia. Ketika lapar, singa
akan berburu mencari mangsa. Setelah keyang mereka akan berhenti. Saat musim
kawin tiba mereka akan mencari pasangan. Tapi tidak semua singa jantan mencari
singa betina. Ada singa jantan yang berpasangan dengan singa jantan.
Singa hanya digerakan oleh
naluri bagaimana bisa menyimpang? Beda dengan manusia. Walau sudah keyang,
manusia tidak berhenti makan sebelum obesitas. Kemampuan manusia untuk berpikir
justru menjadikannya serakah. Tak heran jika manusia ada yang menyukai sesama
jenis. Itu pasti karena dia salah pergaulan, kurang beriman, atau bisa jadi
bujuk rayu iblis.
Lalu sekarang bagaimana binatang
bisa menjadi homoseksual? Adakah singa juga bisa salah pergaulan?
Mungkin....singa juga termakan bujuk rayu iblis.
Atau, bisa jadi kita yang salah
dalam memahami kodrat. Jangan-jangan sebenarnya homoseksual pada dasarnya
adalah sesuatu yang alami? Manusia sebagai mahkluk berakal budi, tidak hanya
digerakan oleh naluri. Dengan akal budi manusia, bisa merumuskan nilai-nilai
tertentu, dan membangun suatu kebudayaan. Mungkinkah kodrat manusia sebagai
heteronseksual hanyalah produk budaya. Bisa jadi, nilai-nilai yang telah
dirumuskan itu adalah sesuatu yang salah, karena dipengaruhi oleh kepentingan
kekuasaaan?
Jaman Abraham, di Mesopatamia, penduduknya
adalah suku-suku semi nomaden. Mereka suka sekali berperang antar suku.
Membangun klan yang kuat adalah sesuatu yang penting untukmempertahankan
ksistensi suku. Dari situlah reproduksi mendapakan peran yang krusial. Banyak
anak, banyak rejeki pasukan. Inilah alasan mengapa laki-laki menjadi
begitu dominan. Anak laki-laki merupakan aset berharga bagi suku untuk
berperang.
Kemandulan menjadi aib bagi
seseorang. Tanpa anak, bagaimana membangun suatu pasukan. Seksualitas manusia
dipandang secara sempit demi kepentingan politik kekuasaan. Homoseksualitas dinilai
sebagai bentuk pengkhianatan terhadap kepentingan suku. Bagaimana membangun
pasukan jika tidak ada reproduksi?
Yah, semua itu memang hanya
dugaan saja. Hanya saja, jika memang benar demikian adanya, bukankah ini
artinya karena keserahakan, kita berusaha menutupi realitas yang ada.
Seiring berjalannya waktu, alam
telah membuktikan kebenarannya sendiri. Segala sesuatu tidak bersifat biner. Jika
Tuhan hanya menciptakan Adam dan Hawa, lantas siapa yang menciptakan Aprilio
Manganang? Bukankah apa yang dialami Aprilio dapat menjadi bukti bahwa konsep
gender yang kita bangun bermasalah, dan bukti bahwa seksualitas manusia
tercipta beragam.
Jadi apakah homoseksual
menyalahi kodrat?

Komentar
Posting Komentar