Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

32 Years Struggle

Gambar
Beberapa hari setelah ulang tahun ke 32, tanpa suatu alasan yang jelas saya terdampar di alun-alun kota Magelang sendirian. Bukan tanpa alasan yang jelas sih, sejujurnya malam itu saya merasa asing dengan diri saya, dan kegabutan itu akhirnya membuat saya berkendara ke Magelang. (Jarak Jogja-Magelang sekitar 53 KM, waktu tempuh dengan motor +/-1 jam) Ada pertanyaan besar yang membayangi, setelah 32 tahun apa yang telah saya capai dan selanjutnya saya mau apa. Apa yang bisa saya banggakan selama 32 tahun? Nothing. . Menyedikan ya. Kegelisahan saya malam itu, dipicu oleh masalah ekonomi. Pandemi telah memberi pukulan telak bagi saya. Even i knew, i’m not alone, millions others people experienced excactly the same, i still felt messed up. I worried.       Dinginnya kota Magelang membuat saya termenung lebih dalam. Memori saya terbawa pada suatu malam saat saya berbincang dengan sahabat dekat saya di kamar biara. He is a frater*, and i was. Hari-hari itu adalah hari...

Übermensch Millenial - Suara Kenabian Nikita Mirzani

Gambar
  Foto : IG Nikita Mirzani   Saya tidak tahu siapa itu Nikita Mirzany. Saya hanya pernah mendengar suara-suara sumbang yang mengatakan Nikita sekadar artis nirprestasi dengan sejuta sensasi. Saya tidak tahu apakah dia penyanyi atau aktress.   Lagunya apa, ataupun film yang pernah dimainkan saya tidak pernah tahu. Sudah 5 tahun saya tidak menonton TV. Saya sungguh tidak peduli padanya hingga dia bersuara mengkritik HRS. Sebelum TNI turun, Nikita satu-satunya orang yang lantang bersuara bahwa ada yang tidak beres. Sekian bulan, kita berjuang melawan covid 19, puluhan dokter dan perawat telah gugur. Pembatasan aktifitas memukul ekonomi kita hancur sehancurnya. Resesi tak terhindarkan, jutaan orang kehilangan pelerjaan, ribuan UMKM gulung tikar (termasuk punya saya). Lalu datanglah seseorang   dari Arab Saudi, membuat kerumunan masa seolah semua baik-baik saja. Menyerukan revolusi akhlak, tetapi tidak menunjukan rasa simpati pada sesama manusia. Nikita seorang diri beran...

Kapan Nikah?

Gambar
Isu pernikahan selalu menjadi momok tersendiri bagi komunitas LGBTQ+. Terutama bagi mereka yang telah melewati usia 25 tahun. Di tengah masyarakat yang konservative, tidak hanya secara agama tetapi juga budaya, menikah menjadi semacam kewajiban. Seseorang akan dianggap “mentas” setelah ia menikah. Karena itu, seseorang yang telah mencapai usia 25 dan belum menikah, atau setidaknya menunjukan tanda-tanda akan menikah, segera akan menjadi bahan ghibah tetangga. Tekanan akan datang bertubi-tubi dari berbagai sudut. Kita akan diteror dengan pertanyaan “kapan nikah?”. Kalau sudah begitu, momen berkumpul dengan keluarga besar, akan menjadi momen yang menakutkan. Pada level selanjutnya, orang-orang disekitar kita kemudian pun akan “berbaik hati” menyusun skenario perjodohan untuk “menyelamatkan” hidup kita. Lalu apa yang harus kita lakukan menghadapi masalah ini?  Tidak ada solusi yang pasti. Kita bisa memilih menyerah terhadap tekanan social dengan menikah, bisa pula mengabaikannya, samp...

Orientasi Seksual VS Perilaku Seksual

Gambar
  Apa yang umumnya terpikirkan dalam masyarakat kita, ketika mendengar kata homoseksual, atau LGBT? Saya memang tidak pernah melakukan survey secara resmi. Namun, sejauh pengamatan saya di berbagai media, setiap kali issue LGBTQ+ mencuat, dalam wawancara yang dilakukan media, masyarakat cenderung memberi jawaban yang negatif. Homoseksual identik dengan: dosa, sex bebas, sodom/kaum Nabi Lut, HIV, penyimpangan seksual, dll. Jika pun ada masyarakat yang berusaha berpikir terbuka dengan mengatakan hal positif, pada akhir statement mereka tetap saja mengatakan homoseksual adalah dosa. Menyedihkan. Begitulah realita yang ada. Mayoritas masyarakat kita masih memandang LGBTQ+ secara negatif. Jangankan masyarakat umum, dalam internal komunitas LGBTQ+ pum masih banyak yang berpikir demikian. Apa penyebabnya? Stigma negatif terhadap LGBTQ+ lahir, karena kita tidak mampu melihat isu ini secara utuh. Masyarakat hanya melihat LGBTQ+ dari perilakunya saja, itupun yang dilihat hanya yang negatif...