Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Hawa rupa Adam

Hey, selamat pagi.  Terimalah doa dariku agar berkat melimpah tercurah dalam hidupmu.  Kalau boleh jujur, aku sudah mulai lelah. Lelah Menunggumu menoleh ke samping, dan menyadari aku ada di sana.  Berharap mau berbagi kuk kehidupan. Kamu tak perlu ragu untuk memintaku memikul kuk bersamamu, tak peduli seberapa besar kuk yang sudah kubawa. Sebab enaklah pikulan yang DIA letakan di bahuku. Dan, kalau mau sebenarnya kamu bisa meletakan kukmu, maka aku akan memikulnya untukmu.  Supaya kamu bisa berjalan tanpa beban. Jika kamu lelah berjalan, kamu bisa memintaku untuk mengendongmu. Tak perlu sungkan, karena memang begitulah semestinya bagaimana Adam memperlakukan Hawa.   Kamu adalah Hawaku, Hawa dalam rupa Adam. Tulang dari tulangku. Daging dari dagingku. Aku sangat yakin, kamu tercipta untukku, tetapi mengapa DIA tidak mengijinkan kita bersama.  Aku tak mau menua sendiri, jadi mengapa kita tidak memberontak.  Lihatlah, saat ini DIA tertawa melihat ki...

Penista Agama

Bulan Juni, merupakan bulan penting bagi komunitas LGBTQ+. Bulan ini diperingati sebagai Pride Month. Di negara-negara maju, dan terbuka pada keberagaman  seksual, pride Month akan diperingati secara meriah. Di kota-kota besar, sebelum covid 19 menyerang, biasanya akan diadakan gay pride. Perusahaan-perusahaan besar pun akan berlomba-lomba menunjukkan dukungan bagi komunitas LGBTQ+.  Namun, perayaan semacam itu tentu tidak lazim bagi penduduk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Masih segar dalam ingatan saya, pada 2 pride month sebelumnya, masyarakat ramai menyerukan boikot  perusahaan yang memberikan dukungan pada Alphabet Mafia. Pada 2019, masyarakat ramai menyerukan boikot pada Starbuck, sedangkan pada 2020 giliran Unilever yang menjadi sasaran. Anehnya mengapa mereka tidak memboikot WA, Microsoft, Android, yang juga mendukung LGBTQ+, dan Apple yang jelas-jelas CEO-nya seorang gay. Nilai relogius menjadi alasan utama atas penolakan terhadap LGBTQ+.   ...