Hawa rupa Adam
Hey, selamat pagi.
Terimalah doa dariku agar berkat melimpah tercurah dalam hidupmu.
Kalau boleh jujur, aku sudah mulai lelah. Lelah Menunggumu menoleh ke samping, dan menyadari aku ada di sana.
Berharap mau berbagi kuk kehidupan. Kamu tak perlu ragu untuk memintaku memikul kuk bersamamu, tak peduli seberapa besar kuk yang sudah kubawa. Sebab enaklah pikulan yang DIA letakan di bahuku. Dan, kalau mau sebenarnya kamu bisa meletakan kukmu, maka aku akan memikulnya untukmu.
Supaya kamu bisa berjalan tanpa beban. Jika kamu lelah berjalan, kamu bisa memintaku untuk mengendongmu. Tak perlu sungkan, karena memang begitulah semestinya bagaimana Adam memperlakukan Hawa.
Kamu adalah Hawaku, Hawa dalam rupa Adam. Tulang dari tulangku. Daging dari dagingku. Aku sangat yakin, kamu tercipta untukku, tetapi mengapa DIA tidak mengijinkan kita bersama.
Aku tak mau menua sendiri, jadi mengapa kita tidak memberontak.
Lihatlah, saat ini DIA tertawa melihat kita. Tertawa dalam keangkuhan dan kemahakuasaan Nya.
Tapi tak mengapa, mari kita berperkara melawanNya.
Katakan padaNya prank yang dibuat sudah melampaui batas supaya DIA membiarkan kita bersama.
Bersama hingga tiba waktunya kamu kembali menjelma menjadi angin, dan aku kembali menjadi tanah.Angin Berhembus memberi kesejukan, menebar serbuk sari membuahkan cinta kasih. Angin sang perantara kehidupan. Dan aku sang Bumi tempat berpijak dan berakar bertumbuh bersama seluruh semesta. Aku dan Kamu adalah berkat kehidupan.
Komentar
Posting Komentar